Kumpulan tulisan dan buah pikiran Bapak Kusmayanto Kadiman
Menjalani tugas sebagai menteri pendamping (Minister in Attendance), penulis berkesempatan ‘mencuri tahu’ kiat sukses ekonomi Thailand dari Perdana Menteri (PM) Thailand, HE Samak Sundaravej. Beliau dilantik oleh Raja Thailand sebagai PM pada bulan Januari yang lalu. Selama lawatan kenegaraan sang PM Thailand ini ke Indonesia, pada 26 s/d 27 Maret 2008, kami mendapat kesempatan untuk berbincang dan bertukar pandangan mengenai beragam topik dan isu. Di antaranya mengenai sumbangan iptek pada pertumbuhan ekonomi, dan peran Pembangkit Listrik tenaga Nuklir (PLTN). Tulisan ini dimaksudkan untuk berbagi kepada segenap pembaca, mengenai intisari perbincangan itu. Tentunya apa-apa yang disampaikan di sini tidak terlepas dari penafsiran-penafsiran oleh penulis. Bila ada bagian dari tulisan ini yang tidak sepenuhnya selaras dengan maksud dari pernyataan PM Thailand, tanggung jawab ada dipundak penulis.
Banyak pengamat menilai bahwa Thailand telah sukses menjadi pelaku ekonomi ‘papan atas’ di ASEAN. Apa kiatnya? Ketika pertanyaan ini penulis lotarkan, sang PM menunjuk pada empat hal: (i) kekayaan alam, (ii) industri pertanian, (iii) kekuatan iptek, dan (iv) konsistensi kebijakan. Thailand melakukan pembangunan ekonomik dengan industri pertanian sebagai pilarnya. Langkah ini dimulai sejak dekade 1960-an, dan terus dijalankan dengan konsisten. Hasilnya: pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh kapasitas inovasi! Bukti mengenai prestasi ekonomik tersebut, yang sederhana, adalah bertebarannya produk pertanian dengan marka dagang Made in Thailand. Di tanah air tercinta, ‘durian Bangkok’ dan ‘pepaya Bangkok’ sangat popular, dan bahkan secara de facto menjadi standar untuk buah berkualitas. Tanaman anggrek telah berhasil dikembangkan menjadi komoditas unggulan, sekaligus icon bangsa Thailand. Tanaman holtikultura, seperti jamur, menjadi unggulan Thailand dengan harga dan mutu yang kompetitif, dan ‘bebas musim,’ alias tersedia di sepanjang tahun.
More
Recent Comments